Banyak momen yang kita alami dalam hidup. Momen-momen tersebut akan selalu manjadi bagian dari kenangan dan sejarah masa lalu. Banyak di antaranya terlupa, beberapa tetap di sana, takkan terlupa apapun yang kita lakukan, berapa lamapun masa berjalan.
Saya sendiri punya banyak momen dalam hidup yang menjadi kenangan tak terlupakan. Tak semua indah, bahkan ada yang berkesan biasa, tapi yah entah kenapa tidak bisa saya lupa. Ada banyak, saat ayah membelikan seragam jenderal saat saya masih bocah ingusan, belum TK bahkan, saat itu, seperti kebanyakan anak laki-laki, cita-cita saya g jauh2 dari polisi, presiden, dan astronot, haha…
Ada lagi saat saya suka berlari-laridi masjid saat santri-santri sedang shalat dan pengajian, mengusili santri2, dan meniru2 Ayah (ayah saya imejnya super menyeramkan klo di depan santri) yang sedang mengisi pengajian, haha…
Trus ada saat-saat sebelum masuk kelas pas TK dulu, sebelum masuk kita menyanyikan lagu ‘Muhammadiyah’ sambil berbaris rapi.
Saat sebelum masuk SD, ayah membelikan saya tas berbentuk topi yang warna-warni plus buku dan spidol 12 warna. Senang sekali rasanya, saya lngsung corat-coret belajar nulis alfabet. Di sini bakat gambar saya mulai kelihatan (yoi) Ntah kenapa waktu itu pake tangan kiri, makanya keterusan kidalnya sampai sekarang, haha…
Saat-saat lagi kekurangan sembako, ibu membuatkan makan siang nasi dengan lauk jabu2 plus kecap cap kelapa dan lombok botol. Enak sekali! 🙂
Saat musim kemarau harus turun gunung ke lembah sumur untuk mandi dan nyuci sekalian pas balik bawa ember dan jergen buat stok air di rumah.
Trus pas kelas 2 SD, saya berlari pulang dengan penuh semangat dan sangat senang setelah mengkhatamkan baca Al Qur’an di tempat guru mengaji. bahkan saya masih ingat pake baju apa waktu itu,haha…
Saat jatuh di kandang sapi, kepala bocor kena tanduk tapi gak keluar darah, dan sayanya g nangis padahal masih bocah tuh, aneh –‘
Pas umur2 SMP, ayah pernah memperlihat sebuah buku berbahasa arab ke saya, saya masih ingat judulnya ‘Ahkaamul Basmalah’. Kata ayah saya perlihatkan ini ke gurumu.
Entah kenapa, kenangan2 saya yg berkesan sampai ‘nempel’ di memori gini kebanyakan dari masa2 masih bocah dulu, mungkin karena itu adalah saat di mana saya bnr2 menikmati hidup dengan bebas, haha…
Saya g peduli kenapa dan bagaimana kenangan ini begitu melekat dalam ingatan saya, karena yg terpenting buat saya adalah saat mengenangnya membuat saya selalu tersenyum 🙂 seperti sekarang ini…